Ramadhan Masa Kecil: Aktivitas Puasa

Ramadhan Masa Kecil | Aktivitas Puasa | Aswi Kecil

Aswi kecil tinggal di Komplek PLTU Tanjung Priok. Lokasinya berada di Jl. RE Martadinata Jakarta Utara, tidak jauh dari Binaria atau Ancol. Tepatnya di seberang Pela-pela itu ada jembatan putar yang menjadi pintu gerbang dan melewati markas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP). Atau bisa juga menembus lewat Jl. Industri yang berada di seberang Volker, lalu naik perahu tambang.

Rumahnya tepat di sisi pantai dan pernah saat air laut pasang, rumahnya juga kebanjiran dengan ikan-ikan laut berenang ke mana-mana. Jadi, meski berada di Jakarta tetapi kehidupannya layaknya di desa. Pada saat bulan Ramadhan, berbagai aktivitas biasa dilakukan oleh anak-anak komplek, mulai dari jalan-jalan selepas sahur, ngabuburit, hingga shalat Tarawih di Masjid Nurul Falah.

Setelah sahur, Aswi kecil suka jalan-jalan ke arah jembatan putar di tepi Jl. RE Martadinata. Jaraknya sekira dua kilometer, lah. Kalau dari rumahnya di Jl. Ketel akan melewati Jl. Kondensor, Jl. Tenaga Uap dengan ciri khas ada tamannya, sekolah (SD dan SMP Negeri 116) yang di seberangnya ada perahu tambang menuju Volker, lapangan bola, Flat, kampung nelayan, rawa-rawa, dan KPLP.

Zaman dahulu, bulan puasa identik dengan bermain petasan. Jadi sambil jalan-jalan, biasanya anak-anak komplek akan menyalakan beberapa jenis petasan termasuk bambu untuk menerbangkan petasan roket atau janwe. Di jembatan putar, Aswi kecil hanya nongkrong melihat kendaraan yang lewat atau main-main saja. Jembatan ini memang bisa diputar kalau ada kapal laut lewat.

Kadang, suka jalan lebih jauh lagi ke arah Ancol untuk memetik buah cecenet yang tumbuh liar di sisi jalan. Sepulang jalan-jalan, anak-anak bermain di rumah siapa saja, entah itu main monopoli, bekel, halma, ludo, gambaran, karambol, dll. Pas adzan Dzuhur, anak pergi ke masjid untuk shalat berjamaah, lalu lanjut main di sekitar masjid atau beristirahat di sana. Setelah shalat Ashar, barulah pulang ke rumah masing-masing.

Setelah mandi sore, Aswi kecil ngabuburit di lapangan yang memang ada banyak di komplek. Ada Taman Tenaga Uap, lapangan volley, lapangan tenis di belakang masjid, atau hanya bermain kelereng tidak jauh dari rumahnya. Permainan tradisional yang sering dimainkannya di Jl. Ketel adalah gobak sodor, egrang, petak umpet, benteng-bentengan, karet, dampu, dan boy-boyan.

Tidak ada ngabuburit dengan belanja makanan. Buka bersama dilakukan di rumah masing-masing atau di masjid, setelah itu persiapan untuk shalat Isya dan shalat Tarawih. Setelah buka bersama atau shalat Tarawih, anak-anak suka menyerbu tukang siomay yang memakai sepeda. Saat shalat Tarawih dan ada jeda ceramah, Aswi kecil masih suka bermain lagi di luar masjid dengan menggunakan sarung. Seru, deh.[]

#OneDOA #HariKe2 #BloggerBDGxRamadhan #KOMBESmenulis

Post a Comment

0 Comments