Hiduplah Tanpa Syarat Ketentuan

Tanpa Syarat Ketentuan | B2W Bandung | Bang Aswi

Pencitraan palsu? Ih … gak lah ya. Hidup mah gak usah berpura-pura. Harus pasang topeng ini dan itu, atau harus mengikuti apa kata orang. Fiuh, capek! Ikuti saja gaya hidup Bruce Lee, “Mengalirlah seperti air.” Sosok Itu bersyukur bahwa dirinya selama ini terus jalani hidup apa adanya. Tanpa syarat ketentuan. Mulai dari menjalani hobi berlari, traveling, hingga berkomunitas.

Hasilnya? Dia begitu bebas bereskpresi dan semakin percaya diri. Bahwa berlari itu gak harus punya sepatu bagus atau harus punya jam mahal buat pencatat jarak dan waktu. Berlari itu yang penting niatnya untuk konsisten berolahraga. Traveling juga gak harus gaya-gayaan pake baju mahal dan liburan mewah, kalau toh misalnya bisa gratis bahkan sampai terbang ke Jepang, ya alhamdulillah. Itu namanya rezeki.

Termasuk dalam berkomunitas seperti dirinya yang aktif di mana-mana. Dimulai dari komunitas menulis, lalu lanjut mendirikan komunitas blogging. Dia juga aktif di komunitas bersepeda, lari, dan alumni kampus. Kalau hidup dengan kepura-puraan, dijamin bakal susah berkomunitas. Oleh karena itulah, dia merasa begitu nyaman berada di mana saja. Mudah diterima di berbagai komunitas.

Percayalah bahwa hidup tanpa make up tebal itu menyenangkan. Hidup tanpa topeng itu membebaskan. Bersahabat tanpa ada sekat itu membahagiakan. Bermedia sosial tanpa followers palsu itu menenangkan. Berteman dengan lawan jenis tanpa modus itu melegakan. Tanpa khawatir, jujur dan simpel, tanpa syarat dan ketentuan, pokoknya hidup itu … apa adanya.

Tanpa Syarat Ketentuan | B2W Bandung | Bang Aswi

Bang Aswi = Sosok Itu

Asli, Tanpa Syarat Ketentuan

Oleh karena itu … kuy berani bicara tanpa basa-basi dan modus, tunjukin diri ini tanpa tipu-tipu, dan selalu berekspresi tanpa kepura-puraan. Jadi, gak perlu deh sampai overthinking dan segera hilangkan rasa khawatirmu. Jalani hari-hari kamu yang seru itu apa adanya dan simpel. Gak usahlah membeli followers hanya demi pansos, posting saja foto kamu yang menunjukkan siapa kamu sebenarnya.

Sebagai penutup, izinkan Sosok Itu bercerita tentang Reuni Perak Alumni ITB 94 tahun kemarin. Percayalah bahwa 25 tahun bukan waktu yang sebentar. Jutaan peristiwa telah terjadi, seperti jutaan pasir yang terus terbawa arus gelombang di pantai. Kampus ITB menjadi saksi betapa tulus persahabatan selama 25 tahun ini bagi alumni 94nesha ITB. Kesimpulannya pun sederhana … bahwa kita semua adalah kawan selamanya.

Perjalanan panjang untuk bisa mengumpulkan ratusan alumni setelah bertahun-tahun tidaklah mudah, apalagi kalau ditambahi dengan topeng dan kepalsuan. Reuni adalah ajang pembuktian bahwa alumni yang datang adalah manusia-manusia yang sehat. Mereka hadir untuk dapat memberikan manfaat bahwa silaturahmi itu penting. Mereka hadir untuk kemudian pulang membawa kebahagiaan.

Tanpa Syarat Ketentuan | Bunga Kuning | Bang Aswi

Olahraga bisa menjadi bagian dari kebersamaan itu. Berlari santai mengelilingi kampus dan menyesapi track Sabuga. Berlari adalah perlambang perjalanan hidup yang sudah dilewati. Membuka memori perjuangan yang tidak mudah, langkah demi langkah, lalu berbaris bersama mengelilingi lapangan Sabuga. Lari adalah langkah menuju sehat. Mengelilingi kampus demi menebar manfaat bahwa kebersamaan itu membahagiakan.

Kebersamaan yang tulus seperti warna putih, warna awan yang selalu bergerak dan memberi makna kata indah akan warna birunya langit. Putih dan biru adalah warna semesta. Seperti sudah menjadi garis takdir bahwa itulah warna angkatan 94 di ITB yang kemudian menjadi ciri khas hingga kini. Inilah bukti keberhasilan bahwa bersahabat tanpa ada sekat itu membahagiakan.[]

Post a Comment

0 Comments