Sang Petualang ASUS ExpertBook B3 Flip

Laptop ASUS | ExpertBook B3 Flip | ASUS Business

Sosok itu akan bercerita tentang masa kecilnya yang penuh dengan petualangan. Dia lahir dan besar di tepi pantai utara Jakarta, sering bercengkerama dengan anak-anak nelayan. Jangan bayangkan Jakarta pada awal tahun 80-an itu begitu megah di mata Aswi Kecil. Tidak. Untuk menuju kota yang katanya metropolitan itu harus ditempuh beberapa kilometer lagi dengan jalan kaki, becak, atau motor becak. Belum ada ojek. Tempat tinggalnya memang agak terpencil.

Limapuluh meter di depan rumahnya sudah pantai. Keluar dari komplek dimana dia tinggal, terbentang jalan yang lurus ke arah selatan. Sebelah kiri jalan ada kali besar, dimana kapal-kapal kecil dan sedang milik KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai) sering lewat, menghasilkan ombak yang asyik untuk ditonton. Sedangkan di sebelah kanan terdapat rawa-rawa yang masih terjaga keasliannya, hutan bakau dengan habitat monyet ekor panjang, jalak putih, dan sebagainya.

Rawa-rawa itu menjadi tempat bermainnya saat ada pelajaran pramuka yang disebut dengan Persami (Perkemahan Sabtu Minggu). Bahkan rawa-rawa itu pernah dijadikan tempat syuting film laga yang dibintangi Barry Prima. Dia dan anak-anak komplek pernah berjalan menyusuri pantai dari kampung nelayan, melewati rawa-rawa, tembus ke kuburan Belanda, hingga akhirnya sudah masuk di area Ancol yang dulu bernama Binaria. Ya, petualangan sudah merasukinya sejak kecil.

Pada saat remaja, jiwa petualangan itu menggodanya lebih kuat lagi. Di bangku SMP, Aswi remaja berani bersepeda keluar komplek, masuk ke Jl. RE Martadinata, bersisian dengan truk-truk Transformers, lalu memancing di Danau Sunter atau bahkan sampai ke Volker, Timbangan, Terminal Tanjung Priok, lalu lanjut ke Warakas, tempat sepupunya tinggal. Meski begitu, kekurangannya hanya satu, dia lemah kalau naik kendaraan bermotor beroda empat.

Gampang muntah. Ya, itulah dirinya. Sosok itu pernah dibawa naik bus ke arah Jl. Gatot Subroto guna mengikuti pelajar teladan tingkat SMP, tetapi di tengah jalan muntah. Hingga dia duduk di bangku SMA di Jembatan Item, dan kemudian rumahnya digusur sehingga harus pindah ke Kelapa Gading. Naik Metromini, Kopaja, atau Mayasari Bakti berhasil membuat penyakit muntahnya hilang. Nongkrong di Blok M adalah tempat favoritnya.

Namun penyakit memalukan itu ternyata masih ada saat dirinya harus kuliah di Bandung. Beberapa kali, perjalanan Jakarta-Bandung atau sebaliknya masih tetap diiringi dengan adegan tersebut. Obat antimo kemudian menjadi kawan dekatnya. Perlahan tapi pasti, sosok itu berusaha melawan penyakit gampang muntah dengan melakukan banyak perjalanan. Salah satu mimpinya adalah, bisa naik pesawat dan membayangkan petualangan ala detektif.

Alhamdulillah, mimpinya itu terwujud setelah dirinya menikah dan memiliki anak. Berbagai penerbangan dan jenis pesawat berhasil dia cicipi. Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, hingga pulau-pulau kecil seperti Pulau Weh, Pulau Sebatik, Pulau Bali, Pulau Bidadari, Pulau Lombok, Pulau Bintan, dan Pulau Ambon pun disambangi olehnya. Jadi teringat saat Aswi Kecil sering berenang dari pantai ke pulau-pulau kecil yang ada di dekatnya, tetapi kemudian pulau-pulau itu menghilang.

SMA Libels | Sang Pejalan | ASUS OLED

 

Misteri Koin Perak dan Segepok Uang

Bahkan lebih dari itu, dia pun berhasil bertualang sampai ke luar Indonesia. Impian yang tidak pernah diimpikan olehnya atau keluarganya pun terwujud, yaitu memiliki paspor. Sampai di suatu sore yang begitu cerah di Bandung, sosok itu sedang asyik bersepeda melewati Gedung Sate dan memasuki Jl. Cihapit. Bisa jadi terpesona oleh semburat ufuk yang berwarna jingga, tanpa sadar dia terjatuh setelah sepedanya seperti menabrak benda kecil yang menghadang.

Pandangannya sempat menggelap, tetapi kemudian samar-samar mulai terang kembali. Tidak ada orang di sekitar situ. Tidak seperti biasanya. Tidak ada tukang kuda, tidak ada motor atau mobil yang lewat, tidak ada siapa-siapa. Sepedanya tergeletak di belakang. Dia segera mengecek ban dan rantainya, alhamdulillah aman. Setang juga aman, jadi masih bisa diboseh kembali. Namun, dia agak curiga dengan sebuah kotak hitam yang ada di dekat ban depan.

"Apa itu?" bisiknya. Sekali lagi dia memperhatikan keadaan sekelilingnya, lalu perlahan mengambil kotak hitam eksklusif sebesar genggaman tangan itu. Pada bagian dasarnya terdapat tulisan ASUS Business. Setelah dibuka, di sana terdapat satu koin perak berdiameter sekira 7 cm. Koin tersebut memiliki tulisan 4G di sisi muka dan gambar masjid berbentuk rumah gadang di sisi belakangnya.

Dia tidak paham dengan itu semua, tetapi yang membuatnya menganga adalah adanya segepok uang di dalam kotak hitam tersebut. Agar tidak menimbulkan kecurigaan orang yang nantinya akan lewat, sosok itu segera merapikan semuanya dan langsung segera meninggalkan tempat dirinya terjatuh. Sampai di rumah, dia kembali membuka kotak hitam misterius dan memegang koin perak bergambar masjid.

Entah sudah berapa kali sosok itu menarik napas panjang di kamarnya. Hari sudah gelap, gerimis membasahi bumi. "Masjid Raya Sumatra Barat," bisiknya yakin. Jawabannya ada di sana. Setelah itu dia pun tahu mengapa ada uang segepok. Tidak menunggu lama, dia langsung memesan tiket pesawat ke Padang lalu segera pamit kepada istri dan anak-anaknya. Tak lupa dia membawa Laptop ASUS ExpertBook B3 Flip sebagai teman di perjalanan.

Singkat cerita, dia sudah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau tepat pada pukul 11.10 WIB, lalu tanpa membuang waktu langsung mencari tempat sepi untuk segera memecahkan sebuah misteri besar. ExpertBook B3 Flip langsung dibuka, telunjuknya kemudian memencet tombol power sekaligus membaca sidik jarinya. Lampu LED backlit menyala terang pada keyboardnya sementara keypad numerik terlihat manis pada panel touchpad.

Laptop ASUS | ExpertBook B3 Flip | ASUS Business


Mobilitas Tanpa Batas Bersama ExpertBook

Sosok itu pun segera mengaktifkan fitur Link to MyASUS agar laptopnya bisa dihubungkan dengan smartphone. Dia segera menjelajah internet dan mencari tahu tentang detail Masjid Raya Sumatra Barat. Saat mempelajarinya, sebuah panggilan menyala di laptopnya. Dia mengaktifkan video conference call dan ternyata itu adalah anak-anaknya di Bandung. Baru juga pergi sudah kangen. Meski bising, alhamdulillah fitur Two Way AI Noise-Cancellation-nya membuat komunikasi tersebut berjalan dengan baik.

Dia tampak puas, laptopnya itu jelas sudah didukung oleh fitur-fitur pendukung produktivitas yang lengkap. Salah satunya adalah kalau ExpertBook B3 Flip (B3402) itu akan menjadi laptop bisnis dari ASUS yang pertama kali didukung oleh dukungan konektivitas 4G LTE.  “Seri ExpertBook kini kembali tampil dengan fitur konektivitas 4G yang membuat Anda selalu produktif,” kata ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Ya, kehadiran ASUS ExpertBook B3 Flip menandakan dimulainya era laptop 4G di Indonesia. Siapa pun jadi lebih produktif di mana dan kapan pun, bahkan saat jaringan WiFi tidak tersedia. Ada fasilitas modem 4G terintegrasi, sehingga dapat langsung terhubung dengan jaringan seluler tanpa perangkat perantara. Tinggal pasangkan kartu SIM aktif ke laptop ini yang otomatis langsung terhubung ke jaringan 4G.

Sejam berlalu dan sosok itu akhirnya telah sampai di masjid besar yang menjadi ciri khas Kota Padang. Dia berkeliling dengan seksama. Sampai akhirnya ada sebuah kotak hitam terlihat di antara pepohonan perdu. Begitu kotak tersebut dibuka, sebuah koin perak berdiameter sama dengan sebelumnya ada di dalamnya. Hanya saja kali ini ada tulisan LTE pada sisi muka dan gambar patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Laptop ASUS | ExpertBook B3 Flip | ASUS Business

Tidak salah lagi, tujuan berikutnya adalah Bali. Ini adalah perjalanan panjang yang tentunya membutuhkan stamina bagus. Sosok itu butuh tempat beristirahat untuk hari ini sekalian membeli tiket ke Pulau Dewata. Setelah menemukan penginapan di dekat Lapangan Imam Bonjol, dia segera kembali membuka laptopnya. ASUS ExpertBook B3 Flip yang dibawanya adalah kesukaannya karena ringkas.

“Sejak awal, ASUS ExpertBook merupakan seri laptop yang dibangun dengan konsep yang mengutamakan produktivitas serta mobilitas,” ujar Jimmy Lin. Ya, inilah perangkat pendukung produktivitas dan mobilitas terbaik dengan bobot hanya 1,61 kg. Bodinya juga sangat tangguh karena mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL STD-810H).

Kelebihan lainnya adalah adanya fitur Anti-Spill Keyboard yang melindungi keyboard dari tumpahan cairan sampai 300 cc. Bodinya juga lebih higienis karena dilapisi ASUS Antibacterial Guard berstandar internasional (ISO 22169) yang terbukti mampu menahan laju pertumbuhan bakteri sampai lebih dari 99% dalam kurun waktu 24 jam. Lapisan ini pun tahan alkohol, cairan pembersih, dan cairan hypochlorous acid.

Laptop Bisnis ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Urusan grafis gak perlu ditanya lagi, deh, apalagi dengan clockspeed hingga 2.8GHz. Ditambah dengan RAM DDR4 berkapasitas 16GB yang bisa di-upgrade hingga kapasitas 48GB. Penyimpanan? Sudah ada M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 dengan kapasitas hingga 1TB.

Kombinasinya membuat performa laptop ini jadi gesit meski banyak membuka berbagai aplikasi. Lengkap, deh. Performa komputasinya jelas bisa diandalkan oleh siapapun. ASUS ExpertBook B3 Flip pun hadir dengan desain convertible yang fleksibel untuk berbagai skenario penggunaan, yaitu layarnya bisa dibuka sampai 360 derajat. Kalau dibuka penuh, maka laptop ini berubah menjadi seperti tablet.

Laptop ASUS | ExpertBook B3 Flip | ASUS Business

 

LTE Itu Lentur, Trengginas, dan Efisien

Dari hasil penelusuran informasi tentang patung GWK, ternyata lokasi patung bukanlah di Denpasar, tetapi terletak di Desa Ungasan, Kabupaten Badung. Patung GWK memiliki tinggi 121 meter dan lebar 64 meter. Sangat tinggi dan besar, mengalahkan tinggi Patung Liberty yang tingginya hanya mencapai 93 meter. Bahkan, patung GWK sudah dianggap sebagai tiga dari patung tertinggi di dunia. Indonesia patut berbangga.

Dua hari kemudian, sosok itu telah tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai. Dia kemudian menaiki ojek online ke arah Desa Ungasan. Ada banyak kenangan selama mengamati pemandangan yang dilihatnya sepanjang perjalanan. Di hadapan atau tepatnya di kaki Patung GWK, sosok itu mematung. Dirinya mengakui bahwa I Nyoman Nuarta adalah seniman patung paling legendaris, beberapa karyanya bahkan juga ada di Bandung.

Pematung itu bahkan memiliki NuArt Sculpture Park, sebuah museum galeri seni patung yang terletak di Bandung Utara. Tidak menunggu lama, dia memotret semua sudut Patung GWK dengan laptop ASUS ExpertBook B3 Flip miliknya. Ya, laptop tersebut sudah dilengkapi dengan dua kamera. Kamera pertama terletak di atas layar dengan teknologi 3D Noise-Reduction (3DNR) yang meminimalisasi efek noise meski dalam kondisi minim cahaya.

Kamera kedua berada di atas keyboard (world-facing camera 13MP) yang bisa digunakan pada mode tablet atau tent (seperti bentuk tenda). Layarnya dilengkapi fitur Eye Care yang mengantongi sertifikasi TUV Rheinland sehingga mengurangi pancaran radiasi sinar biru dari layar laptop secara signifikan. Jadi, kesehatan mata penggunanya bisa terus terjaga. Pantas saja matanya tidak terlalu lelah meski lama memakai laptop.

Untuk membuat catatan langsung atau mendesain, ada stylus pen yang tersimpan di 'tempat khusus' pada bodi laptop. Saat disimpan, stylus pen bakal melakukan pengisian daya secara otomatis. Pengisian ini hanya membutuhkan waktu 15 detik untuk penggunaan selama 45 menit. Wow banget! ExpertBook B3 Flip juga dibekali hardware terkini yang sangat efisien dalam hal konsumsi daya.

Laptop ASUS | ExpertBook B3 Flip | ASUS Business

Laptopnya awet dipakai untuk jalan-jalan jauh. Ditambah dengan opsi pengisian daya yang fleksibel melalui port Thunderbolt 4 USB Type-C, ExpertBook B3 Flip dijamin membuat dirinya tetap produktif sepanjang waktu. Sosok itu sempat berpikir bahwa petualangan ini dikonsep dan dibuat oleh Pihak ASUS. "Bisa jadi Mas Firman atau Mas Danu yang membuatnya," bisiknya sendiri.

Semua yang dilaluinya tergambar nyata bahwa Indonesia itu begitu indah dan menawan. Meski capek dan melelahkan, dia merasa bahwa ada hikmah dari petualangan memecahkan teki-teki. Tidak salah jika perangkat yang dibawanya adalah Laptop ASUS ExpertBook B3 Flip karena produk ini pun sudah dilengkapi dengan layanan garansi yang begitu eksklusif.

Sama seperti Laptop ASUS ExpertBook B7 Flip, seri B3 Flip juga menjadi bagian dari ASUS Business, yaitu solusi komprehensif untuk meningkatkan produktivitas bisnis. Layanan yang ditawarkan adalah layanan premium, beragam opsi kustomasi spesifikasi atau hardware, serta layanan purna jual dengan adanya Warranty Extention, Accidental Damage Protection (ADP), Onsite Service, dan VIP Support Line.

Tidak sulit bagi dirinya untuk menemukan kotak emas di kaki Patung GWK karena warnanya begitu mencolok. Ketika dibuka, asap putih malah keluar dari dalam kotak dengan aroma kesturi. Dia pun mengibas-kibaskan asap agar cepat menghilang, sehingga tampaklah pemandangan yang membuat jantungnya berhenti sesaat. Ada plakat emas yang bertuliskan, "ASUS ExpertBook B3 Flip: Achieve more, anytime, anywhere."[]


Main Spec. ASUS ExpertBook B3 Flip (B3402)

CPU Intel® Core™ i5-1135G7 Processor 0.9-2.4 GHz (8M Cache, up to 4.2 GHz)
Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 1.2-2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7 GHz)
Operating System Windows 11 Home - ASUS recommends Windows 11 Pro for business
Windows 11 Pro - ASUS recommends Windows 11 Pro for business
Windows 10 Home - ASUS recommends Windows 10 Pro for business
Windows 10 Pro - ASUS recommends Windows 10 Pro for business
Free Upgrade to Windows 11
Memory 16GB DDR4 on board, Memory Max Up to 48GB
Storage 512GB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD
1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 Performance SSD
Display Touch screen, 14.0-inch, FHD (1920 x 1080) 16:9, Wide view, Glossy display, LED Backlit, 250nits, NTSC: 45%, Screen-to-body ratio 80%
Graphics Intel Iris Xᵉ Graphics (available for Intel® Core™ i5/i7/i9 with dual channel memory)
Input/Output 1x USB 2.0 Type-A
1x USB 3.2 Gen 1 Type-A
2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery
1x HDMI 2.0a
1x 3.5mm Combo Audio Jack
Camera 720p HD camera
With privacy shutter
13.0M camera
Connectivity Wi-Fi 6(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5.2
Audio Built-in speaker Built-in array microphone with Cortana support
Battery 50WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Dimension 32.90 x 22.39 x 1.92 ~ 1.95 cm (12.95" x 8.81" x 0.76" ~ 0.77")
Weight 1.61 kg (3.55 lbs)
Colors Black
Price Starts from Rp17.542.000
Warranty2 tahun garansi global

Post a Comment

0 Comments