Mengawal Minoru Cycle

Minggu pagi itu niat sebenarnya adalah sederhana, yaitu ngagowes ke daerah belakang Gedung Sate, lalu nongkrong bersama kawan-kawan. Ngobrol ngalor-ngidul sambal ngopi kesukaan masing-masing. Sesederhana itu. Namun yang terjadi di hari Minggu, 18 Mei 2025, itu justru di luar ekspektasinya. Sosok itu yang baru sampai di Minoru Coffee House langsung ditodong jadi marshall.

Oke, deh, gak masalah. Segala sesuatu memang harus ada kejutan agar hidup semakin asyik dan dinamis. Kawan-kawan muda yang tergabung dalam Komunitas Minoru Cycle tampaknya ingin dikawal berkeliling Bandung. Mereka adalah anak-anak Gen Z yang mayoritas masih berstatus mahasiswa, punya semangat untuk berkumpul dan berkomunitas, serta kebetulan di-support oleh Minoru.

Bike to Work (B2W) Bandung selaku komunitas pesepeda yang sudah berdiri sejak September 2007, dilibatkan untuk acara Minoru Cycle. Konsep acaranya alhamdulillah masih sederhana, yaitu ngagowes keliling Bandung sekira 5 (lima) kilometer saja, lalu diskusi tentang pentingnya bersepeda sambil ngopi di Minoru Coffee House. Apa hanya membahas asyiknya bersepeda?

Tentu tidak. Kang Ridwan, salah satu pengurus B2W Bandung, memaparkan bahwa pemerintah kota Bandung sudah selayaknya memfasilitasi para pesepeda kota yang meski hari ini jumlahnya tidak bisa dibilang banyak tetapi memiliki hak untuk menggunakan jalan raya. Panjang jalur sepeda yang ada di kota Bandung saat ini baru sekira 14 km.

Baru segitu panjangnya, dan semua itu tersebar di Asia Afrika, Balai Kota, Saparua, Dago, Dipatiukur, Surapati, dan Buah Batu. Belum apa-apa dibandingkan jumlah pesepeda yang rutin bersepeda di kota Bandung. Bahkan, jalur sepeda yang sudah ada pun masih saja dirampas oleh kendaraan bermotor yang parkir sembarangan atau pedagang kaki lima yang berjualan.

Memang benar, bahwa tugas B2W Bandung sebagai komunitas yang peduli pada para pesepeda begitu berat. Akan tetapi keterlibatannya dalam membangun kultur bersepeda yang baik dan tertib berlalu-lintas dilakukan dengan santai. Seperti dalam kegiatan Minoru Cycle di Minggu pagi ini. Sosok itu bersama Kang Andi (ketua B2W Bandung) membawa peserta untuk bersepeda sejauh 5,5 km saja.

Rutenya dimulai dari Minoru Coffee House di Jl. Wira Angun-Angun menuju Jl. Sultan Tirtayasa, Jl. Bahureksa, memutari Jl. Banda, lanjut ke Jl. Progo dan Jl. Cimanuk. Setelahnya menyusuri Jl. RE. Martadinata, melewati Taman Pramuka, Jl. Cendana, Jl. Supratman, Jl. Diponegoro, Jl. Sentot Alibasyah, Jl. Surapati, Jl. Aria Jipang, Jl. Trunojoyo, Jl. Sultan Tirtayasa, dan kembali ke Minoru.

Semoga saja acara Minoru Cycle 1.0 tidak hanya berhenti di sini saja, tetapi terus berlanjut dengan konsep acara yang jauh lebih seru lagi. Pastinya acara ini menunjukkan bahwa Minoru berhasil mengajak para Gen Z untuk mau bersepeda, sesuatu yang sulit dilakukan oleh para penggerak B2W Bandung yang rata=rata merupakan Gen X dan Milenial. Salam Gowes.[]

Post a Comment

0 Comments