Blogger Memang Harus Beda

Netizen MPR | Blogger BDG | The Power of Bhinneka Tunggal Ika

Berbeda adalah sebuah keniscayaan. Bayi kembar identik saja sudah dilahirkan dengan sidik jari yang berbeda. Gak heran kalau sidik jari menjadi salah satu metode untuk mengidentifikasi seseorang. Cara lainnya adalah berdasarkan DNA atau retina mata. Artinya ... tidak ada manusia yang sama di dunia ini. Pasti berbeda meski dilahirkan dari rahim yang sama. Pertanyaannya: jika manusia sudah diciptakan berbeda, mengapa harus terusik dengan adanya perbedaan?

Perbedaan adalah sebuah keindahan. Lihat saja pelangi. Pelangi berasal dari berbagai warna dari merah hingga ungu. Namun perbedaan warna itu malah membuatnya jadi tampak semakin indah. Tidak monoton hanya satu warna hitam atau putih saja. Bahkan pelangi ... diciptakan dari dua unsur alam yang sangat berbeda, yaitu dari air dan cahaya dengan medium bernama udara. Mereka berkelindan untuk menciptakan keindahan bernama pelangi.

Hingga kemudian pelangi menginspirasi manusia untuk dijadikan bahan renungan. Terciptalah syair yang enak didengar. Syair ini pun dipadupadankan dengan musik yang tidak hanya berasal dari satu alat saja. Ada banyak alat musik yang saling bekerjasama, dan akhirnya lahirlah lagu-lagu yang menghipnotis banyak telinga. Dengarkan saja lagu yang berasal dari alat-alat musik berbeda. Semuanya menyatu menghasilkan karya keren.

Bang Aswi | Netizen MPR Bandung

Lagu Pelangi pun lahir dengan berbagai versi yang disumbangkan oleh berbagai artis di Indonesia ini. Ada lagu Pelangi yang diciptakan AT Mahmud, lagu anak yang begitu melegenda. Ada lagu Pelangi yang dinyanyikan oleh Chrisye. Ada lagu Pelangi di Matamu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Jamrud. Ada lagu Pelangi dan Hujan yang dinyanyikan oleh Fatin Shidqia. Ada lagu Pelangi yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Boomerang. Juga ada Pelangi versi Slank.


Apakah Ada Blogger yang Sama?

Pastinya ada banyak lagu pelangi dengan berbagai versi. Lalu bagaimana dengan blogger? Ini pun sama. Tidak ada blogger yang sama meski niche atau tema tulisan yang diangkat adalah sama. Cerita traveling yang dibawakan oleh sosok itu jelas berbeda dengan cerita traveling yang dibawakan oleh travel blogger lainnya, meski bahannya berasal dari pengalaman dan tempat yang sama. Sosok itu telah menyadarinya saat mempelajari dunia kepenulisan dan berkomunitas.

Oleh karena itulah saat berkomunitas di sebuah wadah bernama Blogger Bandung, sosok itu membawakannya dengan santai. Tidak masalah dengan perbedaan, tinggal bagaimana mengarahkannya pada satu visi dan misi yang sama. Gak usah melihat perbedaan anggota yang jumlahnya mencapai ratusan, pengurus Blogger BDG pun berbeda-beda. Ya karakternya, ya jenis kelaminnya, ya asalnya, ya kesukaan nulisnya, ya hobinya. Ada banyak perbedaan.

Teh Nchie memiliki darah orang Jawa tetapi lahir dan besar di Tanah Sunda. Mbak Alaika asli orang Aceh tetapi jatuh cinta dengan Bandung. Mas Ali lahir dan besar di Tegal lalu memilih tinggal di Paris van Java dengan pasangan orang Tegal juga. Teh Tian dan Teh Efi asli orang Bandung. Sedangkan sosok itu adalah orang yang lahir dan besar di Jakarta, memiliki darah Jawa, lalu jatuh cinta dengan orang Bandung dan akhirnya memilih tinggal di Kota Kembang ini.

Blogger Bandung | Blogger BDG | Netizen MPR

Itu baru asalnya. Belum lain-lainnya yang makin memperlihatkan perbedaan itu. Tak jarang di antara mereka juga ada perdebatan dan gesekan yang lumayan panas. Perdebatan yang biasa terjadi demi mencapai tujuan yang satu, yaitu menghasilkan karya yang spektakuler dan bisa melibatkan banyak blogger. Percaya deh, kalau tidak adanya perbedaan itu mungkin acara yang diusung selama ini tidak seperti yang diharapkan. Garing.

Ya, intinya mah blogger memang harus beda. Gak asyik juga kalau blogger itu seragam, malah nantinya jadi seperti boneka yang berbaris rapi atau seperti deretan satu warna saja. Tidak seperti pelangi yang begitu memesona jutaan manusia. Makanya menjadi kewajaran jika masyarakat Indonesia itu diciptakan begitu beragam. Ada banyak pulau, ada banyak suku, ada banyak bahasa daerah, ada berbagai agama, ada tiga perbedaan waktu, namun tetap memiliki bentang alam yang begitu indah.


The Power of Bhinneka Tunggal Ika

Sosok itu sungguh bersyukur bahwa pendahulu negeri ini adalah orang-orang hebat yang bisa mempersatukan Indonesia. Lahirnya Sumpah Pemuda adalah bukti akan hal itu. Dari berbagai domisili tetapi mengakui berdiri di Tanah Indonesia. Berasal dari suku bangsa yang berbeda tetapi mengakui sebagai Bangsa Indonesia. Memiliki bahasa yang berbeda-beda tetapi menjunjung bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.

Oleh karena itulah semboyan yang dicengkeram oleh kaki Garuda bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Kata ini diambil dari bahasa Jawa kuno, tepatnya dari kitab kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular yang digubah pada masa kekuasaan Raja Rajasanagara Majapahit yang tersohor, yaitu Hayam Wuruk. Inilah semboyan yang dianggap mewakili pandangan negara Indonesia dan dapat memperteguh kedaulatan bangsa.

 

The Power of Bhinneka Tunggal Ika | Netizen MPR Bandung

The Power of Bhinneka Tunggal Ika menjadi tema acara yang diadakan oleh MPR RI bersama Blogger Bandung di Hotel Crowne Plaza Bandung. Para Netizen MPR ini berkumpul di Ruang Aquamarine pada hari Sabtu kemarin, 18 September 2021. Hadir sebagai perwakilan MPR, Ibu Siti Fauziah selaku Kabiro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Sekjen MPR RI dan Bapak Budi Muliawan selaku Kabag Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga.

Acara utamanya adalah bagaimana MPR RI ingin menyerap aspirasi dari Netizen MPR asal Bandung tentang akun media sosial yang mereka miliki. Itulah mengapa turunan dari tema acara ini adalah bijak bermedia sosial dalam mewujudkan karakter bangsa. Alhamdulillah ada banyak masukan dari mereka, meski membuat kuping panas. Tidak masalah, toh dari berbagai pandangan dan perbedaan itu, tujuannya adalah membuat lembaga MPR makin asyik dan dekat dengan masyarakat.[]

Post a Comment

20 Comments

  1. Kenapa harus seragam jika berbeda itu indah? Kenapa harus disamakan jika berbeda itu memperkaya? Kenapa harus di-serupa-kan jika berbeda juga bisa tetap satu? Karena berbeda kita ada. Karena berbeda Indonesia kaya. Mari hargai perbedaan. Mari lestarikan berbagai keanekaragaman. Asik asiiik! ☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan berbeda memang mengasyikkan, toh. manusia kan makhluk yang selalu penasaran kalau ada yang berbeda di ujung sana.

      Delete
  2. Sepakat bang Aswi. Bahkan dengan acara dan pengalaman yang sama, tiap blogger pasti punya gaya yang unik untuk menyampaikannya kembali di blognya. Itu yang membuat sudut pandang menjadi kaya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, itu sudah dibahas di atas. Tidak ada yang sama meski kita berada di tempat dan jam yang sama. Selalu unik dan menarik untuk dibaca ulasan masing-masing ^_^

      Delete
  3. Beda tak berarti bermusuhan. Menyikapi perbedaan tidak dengan emosi, namun dengan kerendahan hati dan kepala dingin. Membaca artikel Kang Aswi seraya saya dibawa masuk dalam kegiatan yang dihelat MPR tersebut. Asyik sekali memang, bila kita menemukan teman atau komunitas yang banyak bedanya, sehingga kita mampu memahami perbedaan tersebut menjadi sebuah kekuatan bukan kelemahan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dalam keluarga sendiri saja sudah ada perbedaan antara suami dan istri, serta antara anak-anak dan orang tua. Berbeda itu lumrah, tinggal bagaimana mengelola perbedaan itu menjadi satu kesatuan yang utuh dan mengasyikkan

      Delete
  4. Berbeda itu bikin hidup makin hidup, seragam itu bikin hidup jadi monoton... kurang lebih gitu sih kata saya mah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya in aja biar ditraktir jalan-jalan ke Purwakarta ^_^

      Delete
  5. wahhhh acaranya seru, bisa sharing sama wakil rakyat
    memang bener yang Bang Aswi bilang, meskipun sama sama travel blogger kadang sudut pandang yang diambil juga beda.
    berbeda juga enak, enak banget malah, kita bisa belajar "ilmu" baru dari temen yang lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah bisa sharing dengan mereka. Iya, makanya hargailah perbedaan ^_^

      Delete
  6. Yup, perbedaan jangan permasalahkan perbedaan, kita hidup dalam kebhinnekaan

    ReplyDelete
  7. Baca ini rasanya adem banget Bang Aswi. Kita memang berbeda tentang cara menulis, cara memandang dan lainny sebagai blogger. Tetapi kita tetap memiliki tujuan sama ya. Sukses buat blogger Bandung. Salam kenal dari saya Bang Aswi 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali. Hatur nuhun sudah mampir

      Delete
  8. Gariing itu enak kalo kacang dua kelinci Bang..
    Kalo acara Garing, anyem, seragam semua bosen yaak.
    Ahh memang seru perbedaan tuh, jadi memperkaya wawasan dan kedewasaan kita untuk tambah saling menghormati dan menghargai perbedaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener, Nchie, dengan adanya perbedaan maka kita kita bisa belajar pendewasaan diri

      Delete
  9. Iya enakan beda-beda, kalo sama berarti copy paste dong....

    ReplyDelete
  10. Seorang blogger yang mencoba meniru gaya penulis favoritnya aja, pasti tetep ada ciri khas tertinggal :D. Kecuali dia copas baru hasilnya plek ketiplek 😄.

    Itulah kenapa aku tetep membaca tulisan2 yg menulis hal sama, Krn pengen melihat cara penulisan masing2 blogger. Temanya sama, tapi cara mereka mendeskripsikan bisa sangat berbeda, dan itu yg menarik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan insya Allah hal itu akan menambah perbendaharaan cara pandang tiap-tiap orang

      Delete